MAKALAH
PELAYANAN
KB
”KB
SUNTIK HORMONAL”
DOSEN
PENGAJAR:
NOOR JANNAH,S.KM,MM
Di
susun Oleh:Kelompok 5
KHAIRTUNNISA 032401SO100
LINDA P.S 032401SO100
MALINA 032401SO100
NIDA HERAWATI 032401SO10079
NOR HELDA AYU 032401SO10085
NORHIKMAH 032401SO10089
NOVEAWATY 032401SO10092
NOVIA ZUVITA DEWI 032401SO10093
Kelas B (semester IV)
AKADEMI KEBIDANAN MARTAPURA
YAYASAN KOPRI KABUPATEN BANJAR
TAHUN AJARAN 2011/2012
KATA PENGHANTAR
Dengan mengucapkan
puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang KB SUNTIK
HORMONAL.
Dalam menyelesaikan
makalah ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Noor Jannah, S.KM,MM
selaku dosen PELAYANAN KB kami, serta kepada teman-teman dan pihak lainnya yang
sudah ikut membantu, baik dengan tenaga,pikiran dan bentuk bantuan lainnya.
Maka dari itu, sudah sepatutnya kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-basarnya
kepada orang-orang tersebut.
Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami semua
berharap semoga makalah ini bisa diterima dengan baik dan dapat bermanfaat bagi
kita semua, baik pada masa sekarang hingga masa yang akan datang. Amin.
Martapura,
Pebruari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................................ i
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan................................................................................................ 2
BAB II
ISI
2.1 Definisi KB suntik Hormonal.............................................................................. 3
2.2 Jenis-jenis KB suntik Hormonal........................................................................... 3
2.2.1 Suntikan Kombinasi................................................................................ 3
2.2.2 Suntikan Progestin................................................................................... 12
2.3 Prosedur Klinik Kontrasepsi Suntik..................................................................... 22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 28
3.2 Saran................................................................................................................ .... 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang
berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu
yang maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Indonesia keluarga berencana modren
mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan,
kebidanan, dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat memecahkan
masalah-masalah pertumbuhan penduduk.1
Secara ringkas, inovasi teknologi kontrasepsi dimulai dengan
cara sederhana seperti kondom, pil KB, suntik, susuk dan akhirnya cara yang
sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi dan vasektomi.
Misi Program KB Nasional salah satunya adalah meningkatkan
kualitas pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. Hasil studi pendahuluan di BPS
ANISA Jakarta terhadap 10 akseptor KB suntik, dimana 6 akseptor (60%)
diantaranya tidak mengetahui tentang KB suntik, dan 4 (40%) diantaranya
mengetahui tentang KB suntik. Ketepatan waktu suntik kembali sangat penting
bagi akseptor KB suntik tersebut karena bila tidak tepat untuk suntik kembali
maka dapat menyebabkan kehamilan.
Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th 1992 adalah
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program
Nasional di bidang kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan
mempunyai sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga Berencana
Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas penduduk
melalui pegendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan
kualitas program KB.
Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB suntik pada
dasarnya kurang berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, tingkat
pengetahuan ibu, sikap, jumlah anak, dukungan suami.
1.2 Manfaat Penulisan
Salah satu yang mempengaruhi kurangnya kepatuhan pemakaian
KB suntik salah satunya tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung
lainnya, dimana sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik,
demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB
suntik juga akan berkurang.
Diharapkan Makalah ini berguna untuk Para petugas kesehatan
agar dapat memperkaya ilmu pengatahuan terhadap KB dan bisa memberikan
penjelasan terhadap pengguna KB, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
KB serta turut dalam Mensukseskan program KB yang telah dibuat pemerintah.
BAB II
ISI
2.1 Definisi KB Suntik
Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke
dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya
kehamilan.
Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan,
yang hanya berisi hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara
periodic.
Kontrasepsi suntikan
adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin
banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik,
kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan
diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB
mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang
tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama
maksimal 5 tahun.
2.2
Jenis-jenis KB Suntik Hormonal
2.2.1 Suntikan Kombinasi
Jenis
suntikan kombinasi adalah 25mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5mg
Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem), dan
50mg Nouretindron Enantat dan 5mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM
sebulan sekali.
Contoh :
cyclofem
Cara kerja
·
Menekan
ovulasi
·
Membuat
lender servik menjadi kental dan penitrasi sperma terganggu
·
Perubahan
pada endometrium (autrofi) sehingga inflantasi terganggu
·
Menghambat
transfortasi gamet oleh tuba
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus
serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga
mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium menjadi tipis dan
atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu akan merangsang
timbulnya haid setiap bulan.
Efektifitas
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam
suntikan tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang
dari 0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.
Keuntungan
·
Sangat efektif (99,6%)
·
Risiko kesehatan kecil
·
Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri
·
Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat
pemeriksaan awal
·
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
·
Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali
suntikan Cyclofem
·
Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam)
·
Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun),
kecuali Cyclofem
·
Mencegah kehamilan ektopik
·
Jangka panjang
·
Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1
minggu dari jadwal yang telah ditentukan
·
Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin
hamil lagi, tetapi belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).
Kerugian
·
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan
setelah penghentian pemakaian.
·
Harus kembali ke sarana pelayanan.
·
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikutnya.
·
Permasalahan berat badan merupakan efek samping
tersering
·
Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid
·
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
penyakit menular seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV.
·
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan
keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
·
Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan
dengan obat-obat epilepsi dan obat tuberklosis.
·
Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti
serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan
timbulnya tumor hati.
·
Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan
setelah penghentian pemakaian.
Manfaat Kesehatan
·
Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan,
menurunkan nyeri perut.
·
Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah
akibat kekurangan zat besi.
·
Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid
·
Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang
panggul dan kanker indung telur karena progestin menyebabkan mukus serviks
menebal, sehingga memepersulit penularan infeksi dari liang senggama atau
serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan ovulasi akan menyebabkan
berkurangnya stimulasi dari sel epitel ovarium).
·
Mencegah terjadinya kanker endomertrium
·
Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai
penyakit darah sickle cell anemia
·
Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang
menyusui.
Indikasi Kontrasepsi Suntik
1.
Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang
atau telah mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi belum ingin, belum siap
atau belum bisa ikut tubektomi saat ini. Rasional : Suntikan KB adalah metoda
kontrasepsi jangka panjang, efektif, dapat digunakan untuk jangka panjang (tak
terbatas), pada pemakaian tidak menyebabkan permasalahan medis yang serius.
2.
Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak
perlu dipakai setiap hari atau setiap bersenggama. Rasional : Suntikan Kb tidak
perlu diberikan setiap hari atau ketika akan bersenggama. Para wanita yang
menghadapi permasalahan dengan pemakaian cara-cara sederhana atau pelupa dalam
minum pil setiap hari dapat dianjurkan untuk memakai kontrasepsi suntik.
Setelah mendapatkan suntikan, maka yang dibutuhkan peserta suntik adalah
mengingat waktu suntik ulang apakah 1, 2, atau 3 bulan tergantung pada jenis
kontrasepsi uang dipakai.
3.
Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
esterogen, atau kalau meminumnya maka akan timbul gejala-gejala komplikasi
pemakaian esterogen. Rasionalnya : Biasanya komplikasi atau efek samping
disebabkan oleh komponen esterogen yang ada. Untuk itu, dapat dipakai suntikan
KB yang hanya mengandung hormon progestin, sehingga cara ini dapat dipakai
sebagai alternatif pilihan bagi peserta yang tidak tahan hormon esterogen.
4.
Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai. Rasionalnya : Menyusui tidak akan terpengaruh dengan pemakaian
kontrasepsi suntik progestin, bahkan pada beberapa penelitian didapatkan bahwa
pemakaian kontrasepsi suntik akan meningkatkan kuantitas ASI walaupun pemakaian
kontrasepsi hormonal bukanlah pilihan utama bagi ibu yang menyusui,
pemakaiannya tidak akan menyebabkan perubahan secara klinik baik pada
perumbuhan dan perkembangan BBL maupun pemakaian setelah 6 minggu persalinan.
Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
·
Usia reproduksi
·
Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki
anak
·
Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas
yang tinggi
·
Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
·
Pascapersalinan dan tidak menyusui
·
Anemia
·
Nyeri haid hebat
·
Haid teratur
·
Riwayat kehamilan ektopik
·
Sering menggunakan pil kontrasepsi
Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kontrasepsi
·
Hamil atau diduga hamil
·
Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan (masa
nifas)
·
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
·
Penyakit hati akut
·
Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
·
Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan
tekanan darah tinggi (lebih dari 180/110 mmHg)
·
Riwayat kencing manis atau diabetes kurang dari
20 tahun
·
Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit
kepala atau migrain
·
Keganasan payudara
Waktu Mulai menggunakan Suntikan Kombinasi
·
Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7
hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
·
Bila suntikan pertama diberikan setelah hari
ke-7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
·
Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
·
Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui,
serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan
tidak hamil
·
Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan,
menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan, asal saja
dipastikan tidak hamil.
·
Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui,
jangan beri suntikan kombinasi.
·
Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak
menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi.
·
Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat segera
diberikan atau dalam waktu 7 hari
·
Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal
yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama
ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan
kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu haid
·
Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi
hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka
suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi
sebelumnya
·
Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non
hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi maka suntikan pertama
dapat segera diberikan, asal diyakini ibu tersebut tidak hamil, dan
pemberiaannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7
siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya
menggunakan kontrasepsi AKDR, dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi
maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.
Cara Penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan
dengan suntikan IM. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat
diberikan 7 hari lebih awal. Dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan.
Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal ibu
yakin tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.
Keadaan yang
memerlukan Perhatian Khusus
Keadaan
|
Anjuran
|
·
Tekanan darah tinggi
|
·
<
180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi perlu pengawasan.
|
·
Kencing manis
|
·
Dapat
diberikan pada kasus tanpa komplikasi dan kencing manisnya terjadi.
|
·
Migraine
|
·
Bila
tidak ada gejala neurologic yang berhubungan dengan sakit kepala, boleh
diberikan.
|
·
Menggunakan obat tuberkolusis /obat epilepsy
|
·
Berikan
pil kontrasepsi kombinasi dengan 50 µg etinestradiol atau cari metode kontrasepsi
lain.
|
·
Mempunyai penyakit anemia bulan sabit (Sickle cell)
|
·
Sebaiknya
jangan menggunakan suntikan kombinasi.
|
Penanganan Efek Samping Yang Sering Terjadi
Efek Samping
|
Penanganan
|
·
Amenorea
|
Singkirkan kehamilan bila tidak
terjadi kehamilan, pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak
berkumpul dalam rahim. Anjurkan klien untuk kembali ke klinik bila tidak
datangnya haid masih terjadi masalah.bila klien hamil rujuk klien.hentikan
penyuntikan,dan jelaskan bahwa hormone progestin dan estrogen sedikit sekali
pengaruhnya pada janin.
|
·
Mual/pusing/Muntah
|
Pastikan tidak ada kehamilan, bila hamil rujuk,bila tidak
hamil informasikan,bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu
dekat.
|
·
Perdarahan/bercak/spotting
|
Bila hamil,rujuk. Bila tidak hamil
cari penyebab perdarahan yang lain.bila perdarahan berkelanjut dan
mengkhawatirkan klien, metedo kontrasepsi yang lain perlu di cari.
|
Instruksi Untuk Klien
·
Klien harus kembali kedokter/klinik untuk
mendapatkan suntikan kembali setiap 4 minggu.
·
Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus
kembali kedokter/klinik untuk memastikan hamil atau tidak nya.
·
Jelaskan efek samping tersering yang di dapat
pada penyuntikan dan apa yang harus dilakukan hal tersebut terjadi. Bila Klien
Mengeluh Mual, sakit kepala, atau nyeri payudara, serta perdarahan,
informasikan kalau keluhan tersebut sering ditemukan, dan biasanya akan hilang
pada suntikan ke-2 dan ke-3.
·
Apabila klien sedang menggunakan obat-obatan
tuberculosis atau obat epilepsy, obat-obatan tersebut dapat mengganggu
efektivitas kontasepsi yang sedang digunakan.
Tanda-tanda yang harus Diwaspadai pada Penggunaan Suntikan Kombinasi
·
Nyeri dada hebat atau sesak nafas pendek.
Kemungkinan adanya bekuan darah di paru atau serangan jantung.
·
Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan.
Kemungkinan terjadi stroke, hipertensi atau migraine.
·
Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan terjadi
sumbatan pembuluh darah pada tungkai.
·
Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama7
hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan telah terjadi kehamilan.
2.2.2 Kontrasepsi Suntikan
Progestin
Suntikan Progestin ini tersedia dalam 2 jenis yaitu Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM (di daerah bokong) dan Depo
Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang mengandung 200 mg Noritindron
Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan disuntik IM.
Profil
·
Sangat
efektif
·
Aman
·
Dapat
dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
·
Kembalinya
kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan
·
Cocok
untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
Cara Kerja
o Mencegah
ovulasi
o Mengentalkan
lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
o Menjadikan
selaput lendir rahim tipis
o Menghambat
pengangkutan gamet oleh tuba
Efektivitas
Kontrasepsi suntik
progestin memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan per tahun, asal penyuntikan dilakukan sesuai jadwal dan secara
teratur.
Keuntungan
·
Sangat efektif
·
Pencegahan kehamilan jangka panjang
·
Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual
·
Tidak mengandung esterogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah
·
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
·
Sedikit efek samping
·
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
·
Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari
35 tahun sampai perimenopause
·
Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik
·
Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara
·
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul
·
Menurunkan krisis anemia bulan sabit
Kekurangan
·
Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
o Siklus
haid yang memendek atau memanjang
o Perdarahan
yang banayk atau sedikit
o Perdarahan
tidak teratur atau perdarahan bercak
o Tidak
haid sama sekali
·
Klien sangat bergantung pada tempat sarana
pelayanan kesehatan
·
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikutnya
·
Permasalahan berat badan merupakan efek samping
tersering
·
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
·
Terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian
·
Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena
terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum
habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya.
Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
·
Usia reproduksi
·
Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan
memiliki efektivitas tinggi
·
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
·
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
·
Setelah abortus atau keguguran
·
Perokok
·
Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan
masalah gangguan pembekuan darah atau anemia
·
Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat
tuberklosis
·
Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang
mengandung esterogen
·
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
·
Mendekati usia menopause
Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
·
Hamil atau dicurgai hamil
·
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
·
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
·
Menderita kanker payudara
·
Diabetes mellitus
Waktu
Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progesteron
·
Setiap saat selama siklus haid,asal ibu
tersebut tidak hamil
·
Mulai hari pertama sampai hari ke 7
siklus haid
·
Para ibu yang tidak haid,injeksi pertama
dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil.selama 7
hari setekah suntukan tidak boleh melakuikan hubungan seksual
·
Ibu yang menggunakan kontrasepsi
hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan, bila ibu
telah menggunakan kontrasepsi hormonal
sebelumnya secara benar,dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat
segera diberikan.tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
·
Bila ibu menggunakan jenis kontrasepsi
jenis lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain
lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadual
kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
·
Ibu yang menggunakan kontrasepsi
nonhormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan
pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal
saja ibu tersebut tidak hamil,dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid
berikutnya datang.bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, ibu tersebut selama
7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
·
Ibu ingin menggunakan AKDR dengan
kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat di berikan pada hari pertama
sampai hari ke 7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke
7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut
tidak hamil.
·
Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan
tidak teratur, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat,asal saja ibu
tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan sexsual.
·
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intramuscular dalam di daerah pantan. Apabila suntikan diberikan terlalu
dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera
dan efektif. Suntikan diberikan setiap 90 hari. Pemberian kontrasepsi suntikan
noristerat untuk 3 injeksi berikutnya di berikan setiap 8 minggu. Mulai dengan
injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
·
Bersihkan kulit yang akan disuntik
dengan kapas alcohol yang dibasahi oleh etil/isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan
kulit kering sebelum suntik. Setelah kulit kering baru disuntik.
·
Kocok dengan baik, dan hindarkan
terjadinya gelambung-gelambung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu
didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul,upayakan
menghilangkanya dengan menghangatkannya.
Informasi
Lain Yang Perlu Disampaikan
·
Cara pemberian kontrasepsi suntikan
dapat pada Gambar 16-1
·
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM dalam di daerah pantat.Apabila suntikan
terlalu dangkal ,penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera
dan efektif.Suntikan diberikan setiap 90 hari .Pemberian kontrasepsi suntikan
Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu. Mulai dengan
injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
·
Bersihkan kulit yang akan disuntik
dengan kapas alcohol yang dibasahi oleh etii/isopropyl alcohol 60-90 %. Biarkan
kulit kering sebelum di suntik.Setelah kulit kering baru disuntik.
·
Kocok dengan baik ,dan hindarkan
terjadinya gelembung-gelembung udara.Kontrasepsi suntik tidak perlu
didinginkan.Bila terdapat endapan putihpada dasar ampul,upayakan
menghilangkannya dengan menghangatkannya.
Informasi
Lain yang Perlu Disampaikan
·
Pemberian kontrasepsi suntikan sering
menimbulkan gangguan haid (amenorea).Gangguan haid ini biasanya bersifat
sementara dan sedikit menganggu kesehatan.
·
Dapat terjadi efek samping seperti
peningkatan berat badan,sakit kepala,dan nyeri payudara.Efek-efek samping ini jarang ,tidak berbahaya,dan cepat hilang.
·
Karena terlambat kembalinya
kesuburan,penjelasan perlu diberikan pada ibu usia muda yang ingin menunda
kehamilannya,atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan berikutnya dalam waktu
dekat.
·
Setelah suntikan dihentikan ,haid tidak
segera datang . Haid baru datang kembali
pada umumnya setelah 6 bulan.Selama tidak haid tersebut dapat saja terjadi
kehamilan.Bila setelah 3-6 bulan tidak haid,klien harus kembali ke dokter atau
tempat pelayanan kesehatan untuk dicari penyebab tidak haid tersebut.
·
Bila klien tidak dapat kembali pada
jadwal yang telah di tentukan ,suntikan dapat diberiakan 2 minggu sebelum
jadwal.Dapat juga suntikan diberiakan 2 minggu setelah jadwal yang di
tetapkan,asal saja tidak terjadi kehamilan.Klien tidak dibenarkan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari,atau menggunakan metode kontrasepsi lainnya
selama 7 hari. Bila perlu dapat juga menggunakan kontrasepsi darurat.
·
Bila klien,misalnya sedang menggunakan
salah satu kontrasepsi suntikan dan kemudian meminta untuk di gantikan dengan
kontrasepsi suntikan yang lain,sebaiknya jangan dilakukan.Andaikata terpaksa
juga dilakukan,kontrasepsi yang akan diberikan tersebut diinjeksi sesuai dengan
jadwal suntikan dari kontrasepsi hormonal yang sebelumnya.
·
Bila klien lupa jadwal suntikan,suntikan
dapat segera diberikan,asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil.
Peringatan bagi Pemakai
Kontrasepsi Suntikan Progestin
·
Setiap terlambat haid harus dipikirkan
adanya kemungkinan kehamilan
·
Nyeri abdomen bawah yang berat
kemungkinan gejala kehamilan ektopik
terganggu
·
Timbulnya abses atau perdarahan tempat
injeksi
·
Sakit kepala migraine,sakit kepala
berulang yang berat ,atau kaburnya penglihatan
·
Perdarahan berat yang 2 kali lebih
panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid.
Bila
terjadi hal-hal yang disebutkan di atas ,hubungi segara tenaga kesehatan ,atau
klinik.
Penanganan Gangguan
Haid
Amenorea
·
Tidak perlu dilakukan tindakan apa
pun.Cukup konseling saja
·
Bila klien tidak dapat menerima kelainan
haid tersebut ,suntikan jangan dilanjutkan . Anjurkan pemkaian jenis
kontrasepsi yang lain.
Perdarahan
·
Perdarah ringan atau spotting sering
dijumpai,tetapi tidak berbahaya.
·
Bila paedarahan / spotting terus
berlanjut atau bsetelah tidak haid ,namun kemudian terjadi perdarahan ,maka
perlu dicari penyebab perdarahan tersebut .Obatilah penyebab perdarahan tersebut
dengan cara yang sesuai.Bila tidak ditemukan penyebab terjadionya
perdarahan,tanyakan apakah klien masih ingin melanjutkan suntiakan,dan bila
tidak,suntikan jangan dilanjutkan lagi ,dan carikan kontrasepsi jenis lain.
·
Bila ditemukan penyakit radang panggul
atau penyakit akibat hubungan seksual, klien perlu diberi pngobatan yang sesuai
dan suntikan dapat terus dilanjutkan.
·
Bila perdarahan banyak atau memanjang
(lebih dari 8 hari) atau 2 kali lebih banyak dari perdarahan yang biasanya di
alami pada siklus haid normal,jelaskan
bahwa hal tersebut biasanya
terjadi pada bulan pertama suntikan.
·
Bila gangguan tersebut menetap ,perlu
dicari penyebabnya dan bila ditemukan
kelaianan ginekologik,klien perlu diobati atau dirujuk.
Bila perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak
dapat menerima hal tersebut,suntikan jangan dilanjutkan lagi. Pilihan jenis
kontrasepsi yang lain.Untuk mencegah anemia perlu diberi preparat besi dan
anjurkan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung zat besi
Keadaan yang
Memerlukan Perhatian Khusus
Keadaan
|
Anjuran
|
Penyakit
Hati Akut (virus)
|
Sebaiknya jangan Menggunakan
kontasepsi suntikan
|
Penyakit
Jantung
|
Sebaiknya jangan Menggunakan kontasepsi suntikan
|
Stroke
|
Sebaiknya jangan Menggunakan
kontasepsi suntikan
|
Instruksi bagi Klien
Klien
harus kembali ketempat pelayanan kesehatan atau klinik untuk mendapatkan
suntikan kembali setiap 12 minggu untuk DMPA atau setiap 8 minggu untuk
Noristerat.
Penanganan efek samping Yang Sering
dijumpai
Efek
Samping
|
Penanganan
|
·
Amenore (tidak terjadi
perdarahan/spotting)
|
·
Bila tidak hamil,
pengobatan apa pun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah haid tidak
berkumpul dalam rahim. Nasehati untuk kembali keklinik.
·
Bila telah tejadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan
penyuntikan.
·
Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera.
·
Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan
perdarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak
terjadi perdarahan juga, rujuk keklinik.
|
·
Perdarahan /perdarahan bercak(spotting)
|
·
Informasikan bahwa
perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini bukanlah masalah serius,
dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima
perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan dapat disarankan 2 pilihan
pengobatan :
·
1 Siklus pil kontrasepsi
kombinasi (30-35 µg etinilestradiol), ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk
5 hari), atau obat sejenis lain. Jelaskan bahwa selesai pemberian pil
kontrasepsi kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perrdarahan
banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil
kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari lanjutkan dengan 1 siklus pil
kontrasepsi hormonal, atau beri 50 µg etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen
equin konjugasi untuk 14-21 hari.
|
·
Meningkatkan/menurunnya
berat badan.
|
·
Informasikan bahwa
kenaikan/penurunan berat badan sebayak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan
diet klien bila terjadi perubahan berat badan yang terlalu mencolok. Bila
berat badan berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi
lain.
|
3.1
Prosedur Klinik Kontrasepsi Suntik
Penggunaan
alat kontraseptik suntik seperti, depo Provera, merupakan suatu tindakan
invansif. Karena menembus pelindung kulit, penyuntikan harus di lakukan
hati-hati untuk mencegah infeksi. Kekhawatiran lain adalah meningkatnya masalah
penyebaran virus hepatitis B, hepatitis C , dan AIDS kepada klien , Provider
dan petugas klinik, khususnya petugas kebersihan dan rumah tanggga . untuk mengurangi resiko
tersebut , sedapat-dapatnya gunakan jarum dan alat suntik sekali pakai atau
alat suntik jenis baru , yaitu “autodisable syringe “. Bila menggunakan
jarum dan alat suntik pakai ulang
(reusable), Setelah digunakan , dekontaminasi segera dengan direndam dalam
larutan klorin 0,5% atau disinfektan lain yang tersedia di daerah setempat.
Upaya
tersebut, bila digabung dengan pembuangan jarum dan alat suntik dengan benar,
dapat melindungi petugas klinik , khususnya petugas kebersiahan dan rumah
tangga, dari kemungkinan tertular virus hepatitis B, hepatitis C dan AIDS
akibat luka tusuk jarum suntik. Setelah didekontaminasi, jarum dan alat
suntik pakai ulang harus dicuci dan
dibilas sampai benar-benar bersih dan kemudian disterilisasi atau didiinfeksi
tingkat tinggi.
PELAKSANAAN
PELAYANAN
Ruang
untuk pasien rawat jalan maupun ruang
perawat dapat di gunakan untuk pemberian kontrasepsi suntik. Bila mungkin,
ruangan tersebut harus berada jauh dari daerah ramai di lingkungan klinik atau
rumah sakit. Ruangan tersebut harus :
·
Mendapat cahaya yang memadai
·
Menggunakan lantai keramik atau semen
agar mudah dibersihkan
·
Bebas dari debu dan serangga
·
Memiliki ventilasi yang baik
Fasilitas
untuk mencuci tangan harus memadai dan tersedia di ruangan tersebut , termasuk
persediaan air bersih yang mengalir, serta tersedia wadah atau kantung plastic
untuk pembuangan limbah dekontaminasi. Wadah tahan tusuk harus diletakan di
tempat yang aman untuk pembuangan jarum dan alat suntik.
Persiapan
klien
Karena
kulit tidak mungkin destrilisasi ,antiseptic digunakan untuk meminimalkan
jumlah mikrooorganisme pada kulit tempat suntikan harus dilaksanakan. Hal ini
mutlak harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan resiko infeksi pada lokasi
suntik.
·
Periksa daerah suntik apakahn bersih
atau kotor
·
Bila lengan atas atau pantat yang akan
disuntik terlihat kotor , calon klien di minta membersihkannya dengan sabun dan
air.
·
Biarkan daerah tersebut kering.
Persiapan
yang dilakukan petugas
·
Langkah 1 : cuci tangan dengan
sabun dan bilas dengan air mengalir.
Keringkan dengan handuk atau dianginkan.
·
Langkah 2 :Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet.
Hapus karet yang ada dibagian atas vial ddengan kapas yang telah dibasahi
dengan kapas alcohol 60% - 90%. Biarkan kering.
·
Langkah 3 : bila menggunakan jarum dan
sempritn suntik sekali pakai , segera buka plastiknya.
·
Bioa menggunakan jarum dan semprit
suntik yang telah disterilkan dengan DTT, pakai korentang yang di DTT untuk
mengambilnya.
·
Catatan : jangan pakai ssemprit suntik
untuk lebih dari sekali suntik. Pada penelitian didapatkan pemakaian satu
semprit dengan beberapa jarum dapat menularkan virus hepatitis B.
·
Langkah 4 : pasang jarum pada semprit
suntik dengan memasukan jarum pada mulut semprit penghubung.
·
Langkah 5: balikkan vial dengan mulut
vial kebawah . masukkan cairan suntik dalam semprit. Gunakan jarum yang sama
untuk menghisap kotrasepsi suntik dan
menyuntikan pada klien.
·
Catatan : Buang kebiasaan untuk tetap
membiarkan 1 jarum menancap pada vial suntikan, dengan tujuan pemakaian
beberapa kali. Cara ini akan menyebabkan hubungan langsung dari udara kedalam
tabung sehingga kuman dapat masuk dan mencemari obat / kontrasepsi suntik.
Persiapan
Daerah Suntikan
Langkah
1 : bersihkan kulit yang akan dengan kapas alcohol yang dibasahi oleh ethi 60 –
90%.
Langkah
2 : Biarkan kulit tersebut kering sebelum dapat disuntik.
Peralatan
·
Obat yang akan disuntikan
·
Semprit suntik dan jarumnya.
·
Alcohol 60 – 90 %
Teknik
Suntikan
·
Kocok botol dengan baik, hindarkan
terjadinya gelembung-gelembung udara. Keluarkan isinya.
·
Suntikan secara intramuscular dalam
didaerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangka, penyerapan
kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif.
·
Depo Provera diberikan setiap 3 bulan
·
Noristerat diberikan setiap 2 bulan
·
Cyclofem 25 mg medroksi Progesteron
Asetat dan 5mg estrogen Sipinoat diberikan setiap bulan. Di Indonesia di
dapatkan haid teratur pada 85% peserta suntikan cyclofem.
Setelah
Tindakan Suntik
Untuk
jarum dan semprit sekali pakai :
·
Jangan memijat daerah suntik. Jelaskan
pada klien bahwa obat akan terlalu cepat diserap.
·
Jangan masukkan kembali, dan jangan
membengkokkan atau mematahkannya. Buang jarum dan semprit dalam kotak/tempat
tahan robekan/tusukan/tembus, misalnya kotak kayu, botol plastic, atau kaleng
yang mempunyai tutup. Botol bekas infuse dapat dipakai, tetapi ada kemungkinan
tertembus/robek.
·
Letakkan kotak tersebut pada tempat yang
mudah dijangkau dan mudah dibuka tanpa menggunakan benda tajam.
·
Kubur/bakar bila kotak tersebut telah
2/3 penuh.
Jarum dan tabung yang dipakai lebih
dari sekali
Lakukan
dekontaminasi dengan merendamnya dalam cairan Klorin 0,5% sehingga jarum dan
tabung aman dipakai ulang (cairan klorin mematikan kuman hepatitis dan HIV).
Setelah dekontaminasi, pisahkan jarum dan tabung. Bersihkan, cuci, dan
sterilisasi dengan cara penguapan atau pemanasan kering atau disinfeksi tingkat
tinggi sesuai proses yang telah dijelaskan. Otoklaf atau DTT dengan cara rebus.
Bila menggunakan tabung kaca, pemanasan kering dapat dilakukan.
Petunjuk Penggunaan
Alat Suntik “Autodisable”
1. Periksa
apakah kemasan alat suntik tidak rusak dan belum dibuka. Buang bila telah
terbuka atau rusak.
2. Buka
bagian bawah kemasan dan keluarkan alat suntik tersebut.
3. Tanpa
menyentuh hub jarum, pasang alat suntik kejarum dengan kencang dan putar.
4. Usapkan/bersihkan
bagian atas vial dengan alkoholdan biarkan hingga kering.
5. Buka
tutup pelindung jarum. Jangan menggerakkan pendorong, dan jangan menyuntikkan
udara kedalam vial, karena akan membuat alat suntik tidak berfungsi (disable)
6. Ambil
dan balikkan vial. Masukkan jarum kedalam vial.
7. Jaga
agar ujung jarum tetap dalam cairan. Jangan memasukkan udara kedalam alat
suntik. Hal tersebut dapat mengakibatkan dosis tidak tepat. Tarik pendorong
perlahan untuk mengisi alat suntik. Pendorong akan berhenti secara otomatis
bila telah mencapai tanda batas 0,5 ml atau 1.0 ml, dan akan terdengar suara
“klik”.
8. Untuk
mengeluarkan gelembung udara, biarkan jarum dalam vial dan pegang alat suntik
dengan posisi tegak, dan ketuk tabung alat suntik. Kemudian secara perlahan
tekan pendorong ke tanda batas dosis (0,5 ml atau 1 ml).
9. Lepas/cabut
jarum dari vial.
10. Berikan
suntikan sesuai petunjuk klinis.
11. Tekan
pendorong hingga dosis habis. Pendorong akan terkunci secara otomatis untuk
mencegah agar alat suntik tidak terpakai ulang.
12. Segera
singkirkan/buang alat suntik tersebut kedalam wadah pembuangan jarum dan alat
suntik. Jangan memasang tutup jarum kembali.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi suntik adalah
kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1%
pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu
ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari
anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk
pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko
kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan
oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak
mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan
reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga
medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu
mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan
berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja
peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung
sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas
35 tahun, kecuali Cyclofem.
Progestin atau medroxyprogesterone
diinjeksikan oleh tenaga kesehatan setiap tiga bulan sekali. Tersedia 2 tipe
injeksi. Tipe yang pertama adalah yang disuntikkan ke jaringan otot di lengan
maupun bokong, dan tipe kedua yaitu disuntikkan di bawah kulit. Masing-masing
tipe sangat efektif.
Progestin mengganggu siklus
menstruasi. Sekitar sepertiga wanita yang menggunakan kontrasepsi ini tidak
mengalami menstruasi selama 3 bulan setelah injeksi pertama. Sedangkan
sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan bercak selama lebih
dari 11 hari setiap bulannya. Setelah kontrasepsi ini digunakan selama beberapa
waktu, perdarahan yang tidak teratur semakin jarang terjadi. Setelah 2 tahun,
sebanyak 70% wanita tidak akan mengalami perdarahan sama sekali. Ketika injeksi
dihentikan, menstruasi kembali teratur dalam waktu 6 bulan pada separuh wanita
dan dalam waktu 1 tahun bagi tiga perempat wanita lainnya. Kesuburan mungkin
saja belum kembali seperti semula sampai satu tahun setelah injeksi dihentikan.
Efek samping yang bisa muncul
meliputi sedikit penambahan berat badan, sakit kepala, menstruasi tidak teratur
atau tidak menstruasi, dan menurunnya kepadatan tulang untuk sementara waktu.
Biasanya, kepadatan tulang akan kembali seperti semula setelah injeksi
dihentikan. Orang yang mendapatkan suntikan kontrasepsi hormonal, terutama
remaja dan wanita muda harus mengkonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D setiap
hari untuk membantu memelihara kepadatan tulang.
Medroxyprogesterone tidak
meningkatkan risiko penyakit kanker, termasuk kanker payudara.
Medroxyprogesteron mengurangi risiko munculnya kanker endometrial, penyakit
radang pelvis (infeksi pada organ reproduksi wanita bagian atas), dan anemia
karena kekurangan zat besi. Interaksi dengan beberapa obat jarang ditemukan.
3.2 Saran
Tersedia suntik 1 bulan (estrogen
+ progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid). Cukup
praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang
yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.
DAFTAR
PUSTAKA
Notodiharjo,
Riano. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana. Yogyakarta :
Kanisius.
Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 200
Saifuddin,
A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58, Yayasan
Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta
How strong is titanium? - Titanium Arts
BalasHapusSo how many titanium piercings pieces of titanium microtouch titanium do we need to have to be the micro touch titanium trim end titanium key ring product? It's hard to citizen promaster titanium come up with an answer, but the answer is, 'We can do it in a way we didn't